Bahasa Arab Dasar 03 : Perubahan-Perubahan Pada Jama' Taksir
Risalah ini adalah lanjutan dari risalah kemarin, dan kami sengajakan untuk mengangkatnya karena melihat pentingnya pembahasan ini. Dan selain itu juga sebagai tambahan referensi bagi yang mau mengambil faedah.
Seperti yang telah dibahas pada risalah terdahulu, bahwasanya Jama' Taksir adalah Isim Jama' yang telah mengalami perubahan dari kata tunggalnya dan perubahannya tidak teratur. Karena itu, Jama' Taksir tidak mempunyai kaidah tetap tentang cara membentuknya, berbeda halnya dengan Jama' Mudzakkar Salim dan Jama' Muannats Salim yang memiliki kaidah tetap dalam membentuknya.
Memang, telah datang beberapa kaidah yang dibuat oleh para ulama bahasa 'Arab dalam rangka mempermudah pembentukan Jama' Taksir ini, namun tetap saja kaidah-kaidah itu sulit untuk diterapkan. Oleh karena itu, pada risalah kali ini kami akan mencoba mengangkat perihal perubahan-perubahan yang secara umum dan sering terjadi pada Jama' Taksir. Berikut risalahnya :
Perubahan-Perubahan yang Terjadi Pada Jama' Taksir Itu Ada 6 Macam
1. Perubahan terjadi hanya pada harokatnya saja. Contoh :
---> Asadun (ٌأَسَد) menjadi Usdun (ٌأُسْد)
---> Namirun (نَمِرٌ) menjadi Numurun (نُمُرٌ)
Dari kedua contoh di atas, bentuk Mufrod ataupun Jama'-nya berhuruf sama, perbedaan antara bentuk Mufrod dan Jama' hanya pada harokatnya saja.
2. Perubahan dengan mengurangi jumlah hurufnya. Contoh :
---> Tuhamatun (تُهَمَةٌ) menjadi Tuhamun (تُهَمٌ)
---> Tukhomatun (تُخَمَةٌ) menjadi Tukhomun (تُخَمٌ)
Pada bentuk Jama' di atas kita temui ada kata yang berkurang 1 haruf - yakni huruf ta' marbuthoh -, sementara itu huruf-huruf lainnya masih tetap dalam keadaan bentuk mufrod-nya.
3. Perubahan dengan penambahan jumlah hurufnya. Contoh :
---> Shinwun (صِنْوٌ) menjadi Shinwaanun (صِنْوَانٌ)
Pada contoh di atas, Isim Mufrod Shinwun (صِنْوٌ) mengalami perubahan huruf di dalamnya berupa Alif dan Nun, sehingga berubahlah katanya menjadi : Shinwaanun (صِنْوَانٌ).
4. Perubahan pada harokat dan disertai dengan pengurangan huruf. Contohnya :
---> Kitaabun (كِتَابٌ) menjadi Kutubun (كُتُبٌ)
---> Sariirun (سَرِيْرٌ) menjadi Sururun (سُرُرٌ)
Dari kedua contoh di atas, bentuk Jama'-nya telah mengalami perubahan dari bentuk Mufrodnya, yakni dengan perubahan harokat dan dengan pengurangan huruf pada tiap-tiapnya.
5. Perubahan pada harokat dan disertai dengan penambahan huruf. Contohnya :
---> Hindun (هِنْدٌ) menjadi Hunuudun (هُنُوْدٌ)
---> Dzi-bun (ذِئْبٌ) menjadi Dzi-aabun (ذِئَابٌ)
Contoh di atas merupakan kebalikan dari contoh nomor 04, yakni dengan perubahan harokat dan dengan adanya tambahan huruf pada tiap-tiapnya.
6. Perubahan pada harokat dan disertai dengan penambahan serta pengurangan huruf sekaligus. Contoh :
---> Amiirun (أَمِيْرٌ) menjadi Umaroo-u (أُمَرَاءُ)
---> Kaatibun (كَاتِبٌ) menjadi Kuttaabun (كُتَّابٌ)
Kedua contoh di atas merupakan bentuk Jama' Taksir yang telah mengalami perubahan dari bentuk Mufrodnya, yaitu dengan perubahan harokat dan dengan penambahan sekaligus pengurangan huruf.
Demikianlah risalah yang bisa kami susun, semua perubahan-perubahan yang terjadi pada Jama' Taksir di atas hanyalah secara umum dan yang biasa ditemui pada kitab-kitab Arabic. Allaahu A'lam.
Semoga bermanfaat.
Akhukum, Abul Fida Al-Faumanni
Referensi :
1. At-Tuhfah As-Saniyah, Muhammad Muhyiddin 'Abdul Hamid
2. Haasyiyatu Al-Aajurumiyyah, 'Abdurrahman Ibn Muhammad Qoosim
Disadur:
https://www.facebook.com/febby.alfaumanni/posts/319798668162786