SAHABAT MUSLIM INDRAMAYU MENGAJAK KEPADA SAUDARA-SAUDARA BERDONASI UNTUK PERKEMBANGAN DAKWAH UMAT SEPERTI PEMBANGUNAN RADIO, YOUTUBE CHANNEL DAN KEGIATAN-KEGIATAN DAKWAH LAINNYA, INFORMASI : 0812 2226 6604
  • Log In

Sahabat Muslim Indramayu

Akhlak Al-Qur'an Aqidah Bantahan Syubhat Belajar Bahasa Arab Buletin Jum'at Online Dakwah Fiqih Hadits Keluarga Manhaj Masalah Penyejuk Hati
  • DROPDOWN MENU
  • SMI Tube
  • Jadwal Kajian
  • Forum Diskusi
~ Al-Qur'an | Kajian | E-Book | Artikel | Nasihat bagi Atheis ~

Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia (MUI Pusat)


Sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alahi wasallam:
“Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun, dan barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan maka dia akan mendapatkan dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun”
[HR. Muslim dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu]
Home » Buletin Jum'at Online » Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam di Bulan Ramadhan

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam di Bulan Ramadhan

Label: Buletin Jum'at Online

BULETIN JUM'AT ONLINE - Edisi 114 / Th. III / Ramadhan 1436 H

Kemuliaan bulan Ramadhan telah Allah Ta’ala abadikan dalam al-Qur’an dan melalui untaian-untaian sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Allah Ta’ala menjadikannya sarat dengan kebaikan, mulai dari awal Ramadhan sampai akhirnya. Allah Ta’ala berfirman : “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil)…”

(Qs. al-Baqarah : 185)

Pada bulan ini, Allah Ta’ala menurunkan al-Qur’anul Karim. Seandainya bulan Ramadhan tidak memiliki keutamaan selain turunnya al-Qur’an padanya, maka itu sudah lebih dari cukup. Lalu bagaimana bila ditambah lagi dengan berbagai keutamaan lainnya, seperti pengampunan dosa, peninggian derajat kaum Mukminin, pahala semua kebaikan dilipatgandakan, dan pada setiap malam Ramadhan, Allah Ta’ala membebaskan banyak jiwa dari api Neraka.

Pada bulan mulia ini, pintu-pintu Surga dibuka lebar dan pintu-pintu Neraka ditutup rapat, setan-setan juga dibelenggu. Pada bulan ini juga ada dua malaikat yang turun dan berseru, “Wahai para pencari kebaikan, sambutlah ! Wahai para pelaku kejelekan, berhentilah !”

Pada bulan Ramadhan, terdapat satu malam yang lebih utama dari 1000 bulan. Orang yang tidak mendapatkannya berarti dia terhalang dari kebaikan yang sangat banyak.

Mengikuti petunjuk Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam melakukan ketaatan adalah hal yang sangat urgen, terlebih pada bulan Ramadhan. Karena amal shalih yang dilakukan oleh seorang hamba tidak akan diterima kecuali jika dia ikhlas dan mengikuti petunjuk Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Jadi, keduanya merupakan rukun diterimanya amal shalih.

Melalui naskah ringkas ini, marilah kita berusaha untuk mempelajari perilaku Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan agar kita bisa meneladaninya. Karena orang yang tidak berada di atas petunjuk Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam di dunia, dia tidak akan bisa bersama beliau di akhirat.

Kebahagiaan tertinggi akan bisa diraih oleh seseorang ketika ia mengikuti petunjuk Rasulullah sahallallaahu ‘alaihi wa sallam secara lahir dan batin. Di bawah ini adalah beberapa kebiasaan dan petunjuk Rasulullah pada bulan Ramadhan :

[1] Rasulullah sahallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak akan memulai puasa kecuali jika beliau sudah benar-benar melihat hilal atau berdasarkan berita dari orang yang bisa dipercaya tentang munculnya hilal atau dengan menyempurnakan bilangan Sya’ban menjadi tiga puluh.

[2] Berita tentang terbitnya hilal tetap beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam terima sekalipun dari satu orang dengan catatan orang tersebut bisa dipercaya. Ini menunjukkan bahwa khabar ahad bisa diterima.

[3] Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang umatnya mengawali Ramadhan dengan puasa satu atau dua hari sebelumnya kecuali puasa yang sudah terbiasa dilakukan seseorang. Oleh karena itu, beliau melarang umatnya berpuasa pada hari Syak (yaitu hari yang masih diragukan, apakah sudah tanggal 1 Ramadhan ataukah masih tanggal 30 Sya’ban – red).

[4] Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melakukan niat puasa pada waktu malam sebelum terbit fajar dan beliau menyuruh umatnya untuk melakukan hal yang sama. Hukum ini hanya berlaku untuk puasa-puasa wajib, tidak untuk puasa sunnah.

[5] Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak memulai puasa sampai benar-benar terlihat fajar shadiq dengan jelas. Ini dalam rangka merealisasikan firman Allah Ta’ala : “…Makan dan minumlah kalian hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar…”

(Qs. al-Baqarah : 187)

Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan kepada umatnya bahwa fajar itu ada dua macam, yaitu fajar shadiq dan kadzib. Fajar kadzib tidak menghalangi seseorang untuk makan, minum atau menggauli istri. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah ekstrem kepada umatnya, baik pada bulan Ramadhan ataupun bulan lainnya. Beliau tidak pernah mensyariatkan adzan (pemberitahuan) tentang imsak.

[6] Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Dalam sabdanya disebutkan, “Umatku senantiasa baik selama mereka menyegerakan berbuka.”

[7] Jarak antara sahur Rasulullah sahallallahu ‘alaihi wa sallam dan iqamah seukuran bacaan 50 ayat.

[8] Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam memiliki akhlak yang sangat mulia. Beliau adalah orang yang paling mulia akhlaknya. Bagaimana tidak, akhlak beliau adalah al-Qur’an. Hal ini sebagaimana diceritakan oleh istri beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam sangat menganjurkan umatnya untuk berakhlak mulia, yaitu orang-orang yang menunaikan ibadah puasa. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah Ta’ala tidak membutuhkan puasanya sama sekali.”

[9] Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sangat memperhatikan mu’amalah yang baik dengan keluarganya. Pada bulan Ramadhan, kebaikan beliau kepada keluarga semakin meningkat lagi.

[10] Puasa tidak menghalangi beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam untuk sekedar memberikan kecupan manis kepada para istrinya. Beliau adalah orang yang paling kuat menahan nafsunya.

[11] Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak meninggalkan siwak, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan guna membersihkan mulutnya dan upaya meraih keridhaan Allah Ta’ala.

[12] Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam padahal beliau sedang menunaikan ibadah puasa. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam membolehkan umatnya untuk berbekam sekalipun sedang berpuasa. Pendapat yang kontra dengan ini berarti mansukh (telah dihapus).

[13] Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah berjihad pada bulan Ramadhan dan menyuruh para Sahabatnya radhiyallaahu ‘anhum untuk membatalkan puasa mereka supaya kuat saat berhadapan dengan musuh. Di antara bukti Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sayang kepada umatnya yaitu beliau membolehkan orang yang sedang dalam perjalanan, orang yang sakit dan orang yang lanjut usia serta wanita hamil dan menyusui untuk membatalkan puasanya.

[14] Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah pada bulan Ramadhan bila dibandingkan dengan bulan-bulan lain, terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan untuk mencari Lailatul Qadr.

[15] Rasulullah sahallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan kecuali pada tahun menjelang wafat, beliau sahallallaahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf selama 20 hari. Ketika beri’tikaf, beliau selalau dalam keadaan berpuasa.

[16] Ramadhan adalah Syahrul Qur’an (bulan al-Qur’an), sehingga tadarrus al-Qur’an menjadi rutinitas beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam, bahkan tidak ada seorangpun yang sanggup menandingi kesungguhan beliau dalam tadarrus al-Qur’an. Malaikat Jibril ‘alaihissalam senantiasa datang menemui Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam untuk tadarrus al-Qur’an.

[17] Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang dermawan. Kedermawanan beliau di bulan Ramadhan tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Kedermawanan beliau sahallallaahu ‘alaihi wa sallam ibarat angin yang bertiup membawa kebaikan, tidak takut kekurangan sama sekali.

[18] Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang mujahid sejati. Ibadah puasa yang sedang beliau jalankan tidak menyurutkan semangat beliau untuk andli dalam peperangan. Dalam rentang waktu 9 tahun, beliau mengikuti 6 pertempuran, semuanya terjadi pada bulan Ramadhan. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga melakukan berbagai kegiatan fisik pada bulan Ramadhan, seperti penghancuran masjid dhirar, penghancuran berhala-berhala milik orang ‘Arab, penyambutan duta-duta, penaklukan kota Mekkah, bahkan pernikahan beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam dengan Hafshah radhiyallaahu ‘anha.

Intinya, pada masa hidup Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keseriusan, perjuangan dan pengorbanan. Ini sangat berbeda dengan realita sebagian kaum Muslimin saat ini yang memandang bulan Ramadhan sebagai saat bersantai, bermalas-malasan atau bahkan bulan menganggur atau istirahat.

Semoga Allah Ta’ala memberikan taufiq kepada kita untuk selalu mengikuti jejak Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, hidup kita di atas Sunnah dan semoga Allah Ta’ala mewafatkan kita juga dalam keadaan mengikuti Sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Sumber : Majalah As-Sunnah Edisi 04-05 / Thn. XIV / Ramadhan-Syawwal 1431 H, hlm. 22-24
[/]. Disadur:
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=589423687866948&id=100003979656825&set=a.489621434513841.1073741836.100003979656825&refid=13

Artikel: SMIndramayu.Blogspot.Com


Share on: Facebook Twitter Google+
← Newer Post Older Post → Home

Radio Syuja Indramayu

Image and video hosting by TinyPic
Loading the player...


Dapatkan CD atau DVD Gratis !
Berisi Murotal Al-Qur'an dan Kajian Islam
Saat ini:
326 CD & 100 DVD
Telah disebarkan sejak 15 Juni 2015
Insya Allah akan terus berjalan
~ Trans|7 - Mengenal Wahabi ~


DOWNLOAD

 Durusul Lughah - Jilid 1   Panduan 
 Durusul Lughah - Jilid 2   Panduan 
 Durusul Lughah - Jilid 3   Panduan 
Copyright 2016 Sahabat Muslim Indramayu. All Rights Reserved.