SAHABAT MUSLIM INDRAMAYU MENGAJAK KEPADA SAUDARA-SAUDARA BERDONASI UNTUK PERKEMBANGAN DAKWAH UMAT SEPERTI PEMBANGUNAN RADIO, YOUTUBE CHANNEL DAN KEGIATAN-KEGIATAN DAKWAH LAINNYA, INFORMASI : 0812 2226 6604
  • Log In

Sahabat Muslim Indramayu

Akhlak Al-Qur'an Aqidah Bantahan Syubhat Belajar Bahasa Arab Buletin Jum'at Online Dakwah Fiqih Hadits Keluarga Manhaj Masalah Penyejuk Hati
  • DROPDOWN MENU
  • SMI Tube
  • Jadwal Kajian
  • Forum Diskusi
~ Al-Qur'an | Kajian | E-Book | Artikel | Nasihat bagi Atheis ~

Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia (MUI Pusat)


Sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alahi wasallam:
“Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun, dan barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan maka dia akan mendapatkan dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun”
[HR. Muslim dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu]
Home » Aqidah » Mendakwahi Islam pada Orang Lain

Mendakwahi Islam pada Orang Lain

Label: Aqidah

Keutamaan jika seseorang mengajak orang lain masuk Islam, maka ia akan mendapatkan keutamaan harta unta merah, di mana unta merah menjadi harta berharga orang Arab di masa lampau. Islam yang didakwahi adalah Islam yang benar yang mendakwahkan laa ilaha illallah, yaitu dakwah tauhid dan anti syirik. Hadits yang akan kita kaji juga akan menjelaskan keutamaan sahabat yang mulia, ‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu.

Dari Sahl bin Sa’ad, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda saatperang Khoibar,

« لأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ غَدًا رَجُلاً يُفْتَحُ عَلَى يَدَيْهِ ، يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ، وَيُحِبُّهُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ » .فَبَاتَ النَّاسُ لَيْلَتَهُمْ أَيُّهُمْ يُعْطَى فَغَدَوْا كُلُّهُمْ يَرْجُوهُ فَقَالَ « أَيْنَ عَلِىٌّ » . فَقِيلَ يَشْتَكِى عَيْنَيْهِ ، فَبَصَقَ فِى عَيْنَيْهِ وَدَعَا لَهُ ، فَبَرَأَ كَأَنْ لَمْ يَكُنْ بِهِ وَجَعٌ ، فَأَعْطَاهُ فَقَالَ أُقَاتِلُهُمْ حَتَّى يَكُونُوا مِثْلَنَا . فَقَالَ « انْفُذْ عَلَى رِسْلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ، ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ ، وَأَخْبِرْهُمْ بِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ ، فَوَاللَّهِ لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ »

“Sungguh akan diberikan bendera (yang biasa dibawa oleh pemimpin pasukan, -pen) besok pada orang yang akan didatangkan kemenangan melalui tangannya di mana ia mencintai Allah dan Rasul-Nya, lalu Allah dan Rasul-Nya pun mencintai dirinya.” Lalu kemudian para sahabat bermalam dan mendiskusikan siapakah di antara mereka yang nanti akan diberi bendera tersebut. Tiba waktu pagi, mereka semua berharap-harap bisa mendapatkan benderaitu. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam malah bertanya, “Di mana ‘Ali?” Ada yang menjawab bahwa ‘Ali sedang sakit mata. (Lalu ‘Ali dibawa ke hadapan Nabi, -pen), lantas beliau mengusap kedua matanya dan mendo’akan kebaikan untuknya. Lantas ia pun sembuh seakan-akan tidak pernah sakit sebelumnya. Lantas bendera tersebut diberikan kepada ‘Alidan ia berkata, “Aku akan memerangi mereka hingga mereka bisa seperti kita.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jalanlah perlahan-lahan ke depan hinggakalian sampai di tengah-tengah mereka. Kemudian dakwahilah mereka pada Islam dan kabari mereka tentang perkara-perkara yang wajib. Demi Allah, sungguh jika Allah memberi hidayah pada seseorang lewat perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah.” (HR. Bukhari no. 3009 dan Muslim no. 2407).

Beberapa faedah dari hadits di atas:

1- Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ‘Ali bin Abi Tholib tidak mengikuti awal peperangan Khoibar.

2- Keutamaan ‘Ali bin Abi Tholib karena ia disebut sebagai orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, begitu pula Allah dan Rasul-Nya mencintainya. Hadits ini sekaligus sanggahan bagi kalangan Khawarij yang mendeskreditkan ‘Ali radhiyallahu ‘anhu.

3- Allah memiliki sifat mahabbah atau cinta.

4- ‘Ali memiliki kesempurnaan dalam ittiba’ atau mengikuti petunjuk Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- sehingga Allah mencintainya.

5- Mencintai ‘Ali adalah tanda keimanan. Membenci ‘Ali adalah tanda kemunafikan.

6- Allah akan mendatangkan kemenangan melalui tangan ‘Ali. Ini pun terbukti dan menjadi bukti akan benarnya kenabian Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam.

7- Para sahabat sangat bersemangat melakukan kebaikan. Sebagai tandanya, mereka selalu berdiskusi dalam hal-hal baik. Hal ini menunjukkan tingginya ilmu dan iman mereka.

8- Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menanyakan ‘Ali dan ini menandakan selayaknya pemimpin menanyakan mengenai keadaan rakyatnya yang tidak bisa hadir.

9- Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap dan mendo’akan kebaikan pada ‘Ali, maka ia tidak pernah merasakan sakit mata dan tidak pula merasakan lemahnya penglihatan sama sekali.

10- Wajib beriman kepada takdir karena orang yang tidak berusaha, malah mendapatkan bendera. Sedangkan yang telah berharap dari awal malah tidak mendapatkannya.

11- Hadits ini mengajarkan untuk tawakkal, menyandarkan hati pada Allah dan bukan pada sebab. Namun yang namanya tawakkal tetap dengan melakukan usaha. Dan melakukan usaha tidaklah menafikan tawakkal.

12- Adab ketika berperang yaitu jangan sampai suara yang menggelisahkan itu terdengar.

13- Hadits ini menunjukkan bahwa dakwah yang pertama dan utama adalah mendakwahkan tauhid dan anti syirik.

14- Yang dimaksud dakwah kepada syahadat laa ilaha illallah adalah dakwah untuk memurnikan ibadah untuk Allah dan menjauhi kesyirikan.

15- Berperang atau menyerang musuh dilakukan setelah sebelumnya didakwahi.

16- Setelah menerima Islam yaitu tauhid, maka mulai beralih pada ajakan untuk shalat, puasa,zakat dan haji.

17- Keutamaan dakwah ilallah.

18- Keutamaan seseorang yang di mana Allah memberi hidayah pada orang lain melalui perantaraannya, yaitu ia akan mendapat unta merah. Bahkan ia mendapatkan lebih dari unta merah yang menjadi harta berharga bagi orang Arab. Penyebutan unta merah hanyalah untukpendekatan pemahaman. Namun tetaplah kebahagiaan akhirat lebih daripada balasan dunia.

19- Boleh bersumpah dalam fatwa karena dalam hadits ini disebutkan, “Demi Allah, sungguh jika Allah memberi hidayah pada seseorang lewat perantaraanmu …”.

Semoga sajian ini bermanfaat. Wallahu waliyyut taufiq.



Referensi:

Taisirul ‘Azizil Hamid fii Syarhi Kitabut Tauhid, Syaikh Sulaiman bin ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdul Wahab, terbitan Darul ‘Ushoimi, cetakan kedua, 1429 H.



---

@ Pesantren Darush Sholihin, Warak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul, Sabtu malam, 30 Rajab 1434 H

Disadur:
http://rumaysho.com/belajar-islam/aqidah/4396-mendakwahi-islam-pada-orang-lain.html
Artikel: SMIndramayu.blogspot.com


Share on: Facebook Twitter Google+
← Newer Post Older Post → Home

Radio Syuja Indramayu

Image and video hosting by TinyPic
Loading the player...


Dapatkan CD atau DVD Gratis !
Berisi Murotal Al-Qur'an dan Kajian Islam
Saat ini:
326 CD & 100 DVD
Telah disebarkan sejak 15 Juni 2015
Insya Allah akan terus berjalan
~ Trans|7 - Mengenal Wahabi ~


DOWNLOAD

 Durusul Lughah - Jilid 1   Panduan 
 Durusul Lughah - Jilid 2   Panduan 
 Durusul Lughah - Jilid 3   Panduan 
Copyright 2016 Sahabat Muslim Indramayu. All Rights Reserved.